Tampilkan postingan dengan label Macam - Macam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Macam - Macam. Tampilkan semua postingan

25 Maret 2012

Korannya Freddy S.

Foto ini adalah artikel dari tabloid Femme edisi 19 terbit Kamis, 22 Maret 2012. Saya lupa judulnya, yang pasti berisi tentang dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Habib Hasan Assegaf terhadap belasan remaja pria.
Berita pelecehan seksual itu biasa, dan Habib Hasan bukanlah yang (diduga) pertama kali melakukannya. Apa yang bikin berita ini jadi tidak biasa buat saya? cara tabloid Femme menyampaikan informasinya. (Terlalu) lugas, dan blak - blakan (sangat). Beberapa teman saya dari kalangan pers bahkan sampai mengatakan, "ini berita, atau kutipan BAP kepolisian? sangat tidak pantas dipublikasikan!." Ada juga yang mengatakan, "cuma dua kemungkinan, kalau bukan reporternya lugu, berarti yang dikepalanya itu cuma berisi 3 huruf."
Salahkah reporternya? menurut saya tidak! Media cetak dikenal sebagai salah satu media yang paling kredibel, mengingat konsep "gatekeeper" benar - benar diterapkan dalam penerbitannya, dan juga (seharusnya) menjadi media yang paling berhati - hati, karena apabila bersalah, paling mudah dibuktikan (lewat dokumentasi edisi, seperti yang saya buat ini misalnya). Setiap media , baik cetak maupun elektronik, dapat dipastikan punya editor. Sesuai namanya, tugasnya ya mengedit berita hasil liputan reporter/wartawan, agar layak diterbitkan/ditayangkan. Belum lagi diatas editor masih ada pimpinan redaksi. Jadi, ketika berita yang tidak layak ini bisa sampai terbit, menurut anda siapa yang bertanggung jawab?


24 Maret 2012

"What Is in A Name?"

Itu pertanyaan milik William Shakespeare, yang keluar lewat mulut tokoh ciptaannya, Romeo. Kalau dialih bahasakan, kira - kira jadi: "apalah arti sebuah nama?" Sejak lama saya selalu kepikiran kalimat tadi. Bukan soal maknanya, tapi justru "kok bisa ya pertanyaan sebodoh itu keluar dari mulut orang secemerlang Shakespeare?" Saya sama sekali tidak bermaksud mendiskreditkan kecerdasan Shakespeare. Siapa-lah saya ini dibandingkan pujangga yang karya - karyanya itu masih sering dijadikan referensi akademik?

Tapi, pernahkah anda membayangkan apa jadinya kalau anda tidak memiliki nama? atau, bagaimana kalau semua orang dan benda didunia ini bernama "meja"? hhmmm.. lucu juga kayaknya. Tapi akan jadi tidak lucu dalam prakteknya tentu saja. Pak Jaya Suprana juga ternyata membahasnya dalam buku berjudul "Ensiklopedi Kelirumologi". Menurut beliau, nama adalah identitas penting bagi dunia komunikasi. Tanpa nama, bukan hanya akan terjadi kekacauan, bahkan juga malapetaka.

Itu menurut pak Jaya, kalau saya mikirnya lebih ke hal - hal personal. Seperti misalnya,
  • nama adalah pemberian yang berisi doa dan harapan dari yang memberikan (dalam hal ini adalah orang tua), kepada kita yang diberi,
  • nama adalah identitas yang akan melekat seumur hidup kita. Setelah kita mati, yang akan diingat orang pertama kali adalah nama, baru kemudian perbuatan kita,
  • nama kadang - kadang juga menciptakan kesan kuat tentang perilaku seseorang. Misalnya: nama Muhammad, hampir selalu diidentikkan dengan sifat baik khas nabi Muhammad, SAW, atau nama Margriette, yang penuh dengan kesan anggun dan elegan khas ratu Belanda yang cantik itu. Walaupun banyak orang bernama Muhammad, dan juga Margriette (Margaret) yang mungkin tidak sebaik atau seanggun kedua tokoh tadi,
  • Jaman sekarang, nama juga merupakan representasi status sosial. Kalau mungkin nama bukan hal yang "dipaksakan" orang tua saat kita masih bayi (yang belum bisa protes), bisa dipastikan, gak ada yang sudi menyandang nama "Iyem", atau "Karjo". Kenapa? anda jawablah sendiri, sesuai dengan apa yang muncul dipikiran anda begitu membaca kedua nama itu.
  • Tapi, sebelum anda memutuskan ganti nama, bayangkan dulu repotnya administrasi yang harus anda jalani. Mulai dari pengurusan kembali akta kelahiran, ijazah, KTP, rekening bank, paspor, SIM, dll.. Apalagi (tidak cuma negara kita) pengurusan administrasi seperti ini selalu paling lambat.

Seandainya pak Will belum Almarhum, pengen rasanya saya menulis surat protes tentang quote-nya itu. Tapi sudahlah, toh juga kita sendiri jarang mikirin substansi dari arti sebuah nama kan?


28 April 2009

Anger Management

Marah itu berarti sehat. Seseorang yang terbiasa menahan amarah konon bakal lebih cepat depresi. Hampir tidak ada yang tidak pernah marah di antara kita. Tapi, bisa jadi ada seseorang yang bereaksi begitu berlebihan ketika emosinya tersinggung dan lalu marah besar. Yang lainnya mungkin mengekspresikan marahnya dengan mengumpat-umpat tak berhenti. Yah, memang pada prakteknya orang melampiaskan rasa marahnya dengan cara yang berbeda – beda, kemudian ia akan mudah mengendalikan diri atau justru hal ini berbekas menjadi dendam dalam hatinya.
Marah dapat dikatakan sebagai reaksi kuat atas sesuatu yang tidak menyenangkan dan mengganggu pada seseorang. Mulai dari kejengkelan yang ringan sampai yang bener – bener marah dan mengamuk yang menyebabkan munculnya reaksi agresif dan kasar dari orang yang marah ini. Kalo udah kayak gini, bakal muncul deh yang namanya FENOMENA MARAH BERANTAI ke orang lain. Itulah sebabnya mengapa marah sebaiknya dikelola menjadi hal yang konstruktif, dan untuk itu yang diperlukan pada tahap awal adalah memahami mengapa amarah bisa terjadi pada seseorang.

21 April 2009

Ibu Rumah Tangga, pilihan karir terbaik..

banyak cara untuk perempuan menunjukkan eksistensinya pada dunia... tidak hanya terbatas pada posisi - posisi yang biasa diisi perempuan, tapi juga di bagian - bagian dimana lelaki telah terbiasa menjadi penguasa. memang mungkin ini masih kurang bisa diterima oleh para kaum adam yang merasa tersentil keegoisannya...

Tapi toh gelar KARTINI tidak hanya bisa disematkan kepada jajaran perempuan yang berkarir ini. bagaimana dengan para ibu rumah tangga yang mendedikasikan seluruh waktunya demi menjaga keluarga tercinta dalam keseimbangan kasih dan sayang? bukannya mereka yang justru menjadi wanita KARIR sejati? berkantor 24 jam, kerja lebih awal dan selesai paling terakhir? mengolah rumah tangga dengan tanpa henti sampai akhir hayat... menajdi manager keuangan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menjadi guru sejati untuk anak - anaknya, menjadi motivator terbaik bagi sang suami.. dan bekerja tanpa digaji dan uang lembur. Saya sangat salut kepada para perempuan yang memilih jalan hidup menjadi IBU RUMAH TANGGA... melalaikan kepentingan pribadi demi kehidupan keluarga..

masih banyak yang menyepelekan sebutan IBU RUMAH TANGGA. Sebagian orang, mengidentifikasikan IBU RUMAH TANGGA sebagai ibu - ibu tukang gosip, ngomongin orang, ngabisin duit suami dll. Mungkin ini juga yang jadi pemicu sebagian besar wanita untuk menjajaki karir hingga bisa setingkat dengan suami, atau kalo perlu lebih. piciknya...

katakan-lah stereotype IBU RUMAH TANGGA emang udah seperti itu, tapi bisa gak kita melihat beliau lebih dalam.. melihat apa yang telah dilakukan untuk kita dan keluarga? sebuah peran yang gak akan bisa digantikan siapapun...

14 April 2009

Narcissus...

Konon di jaman Yunani Kuno dulu, ada seorang cowo, yang kalo minjem istilah skarang "cool" banget. Sadar bahwa dirinya punya fisik yang mengagumkan, jadilah Ia seseorang yang punya hobi "menolak + menyakiti hati cewe yang suka ma dy. suatu hari, ia kena batunya ketika dikutuk menjadi " orang yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri" oleh cewe yang ditolaknya.
Berabad - abad kemudian muncul orang - orang pengikut si Narcissus ini. mereka juga tipe orang yang sadar banget akan kelebihan mereka, dan mempergunakannya untuk meremehkan orang lain. mungkin nama mereka bukan narcissus, tapi kelakuannya bisa jadi 100x lebih ancur daripada si narcissus itu sendiri.
Menurut seorang psikolog (sy lupa namanya), narcis modern ini pada dasarnya adalah orang - orang yang tidak punya kemampuan untuk all out didepan publik, tapi mereka cenderung mempergunakan foto diri untuk "memperlihatkan" diri mereka. wuahhh, gawat dong ya..? karena kalo diliat dari beberapa situs pertemanan yang lagi beken beberapa waktu ini exs: facebook or friendster, kayaknya hampir gak ada deh anggota yang nggak memajang foto - foto diri mereka. sy juga begitu loh..
so..mungkin bisa kita klasifikasikan lebih jelas gejala narsis itu sendiri ya gak.. karena ada beberapa dari kita yang agak susah membedakan "ni orang narsis ato pede sih?", haha.. ngaku deh. beberapa kali kita mengatakan seseorang narsis hanya karena dy bangga dan puas dengan hasil kerjanya...?
Narsis ini sendiri, sudah lebih ke arah penyakit kejiwaan yang mengakibatkan keseimbangan jiwa jadi terancam. Ya iyalah, istilahnya kalo kita udah mencintai diri kita sendiri dalam porsi yang kebangetan, maka kita cenderung "self centered" yang artinya menjadikan diri kita sendiri sebagai poros utama dalam lingkungan sosial. Simpelnya jadi egois-lah!!...
maybe, lebih baik kalo kita mengarahkan sisi narsis dalam diri kita untuk memberi motivasi mencapai yang lebih baik.. ya nggak?

11 April 2009

macam - macam tentang pemilu

Macam - macam yang terjadi waktu pemilu kemarin. kayak yang satu ini:
Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) di TPS-04 Kelurahan Dadok, Tunggu Hitam, Padang, Kamis (9/4), menyatakan empat surat suara pemilihan DPR-RI tidak sah karena bergambar lukisan wajah manusia, setelah dicentang pemilih.

Ada empat lembar surat suara DPR-RI kita nyatakan batal setelah proses pencentangan karena terdapat lukisan wajah manusia yang diduga dilukis oleh pemilih, kata Ketua KPPS TPS-04 Dadok, Faisal Toha.

Empat surat suara itu ditemukan saat penghitungan surat suara pada Kamis senja, dan KPPS setempat langsung menyatakan tidak sah.

Perolehan suara akhir untuk pemilihan DPR-RI di TPS itu, dimenangkan Partai Demokrat dengan 75 suara, disusul PKS dengan 50 suara, Partai Golkar 33 suara, PAN 15 suara dan PPP 10 suara.

Selain menemukan empat surat suara DPR-RI yang dilukis pemilih, KPPS setempat juga menyatakan tidak sah dua surat suara yang ditulis nama seseorang oleh pemilih menggunakan pena.

Kemudian, tiga surat suara untuk pemilihan anggota DPRD Padang dinyatakan tidak sah, karena dicentang pemilih di luar kotak yang disediakan pada surat suara.

Jumlah pemilih di TPS itu yang terdata dalam daftar pemilih tetap sebanyak 287 orang, namun yang menyalurkan hak suaranya hanya 214 orang.

TPS itu masuk dalam daerah pemilihan Padang-I dengan para pemilih yang berdomisili di Kecamatan Padang Barat dan Padang Utara yang jumlahnya terdata 80.493 orang yang mencentang di 280 TPS.